Perilaku Konsumen dan Produsen - SMA Kelas X

Untuk memenuhi kebutuhannya konsumen dan produsen melakukan kegiatannya. Kegiatan mereka yaitu:

1. Konsumsi

Konsumsi adalah kegiatan untuk mengurangi atau menghabiskan nilai guna suatu barang/jasa. Pelaku kegiatan konsumsi dinamakan konsumen. 

Tujuan melakukan konsumsi:
  1. Mengurangi nilai guna barang atau jasa secara bertahap. Setiap orang yang melakukan konsumsi akan mengurangi nilai guna barang atau jasa tersebut secara bertahap. Sebagai contohnya ialah seperti memakai pakaian, kendaraan dan sepatu. 
  2. Menghabiskan nilai guna barang sekaligus. Konsumen juga dapat menghabiskan nilai guna barang sekaligus. Sebagai contoh adalah makan dan minum. 
  3. Memuaskan kebutuhan secara fisik. Seseorang melakukan konsumsi bertujuan untuk mencukupi kebutuhan mereka secara fisik. Kebutuhan tersebut telah dijelaskan pada pembahasan bab sebelumnya. Contohnya ialah mengenakan pakaian yang bagus agar penampilannya bertambah baik. 
  4. Memuaskan kebutuhan rohani. Tidak hanya kebutuhan secara fisik saja tujuan seorang konsumen melakukan kegiatan konsumsi akan tetapi juga untuk memuaskan kebutuhan rohani seperti contohnya ialah membeli kitab suci untuk kebutuhan religiusitas/rohaninya.
Konsumsi seseorang dipengaruhi oleh:
  1. kemampuan masyarakat dalam menyediakan barang-barang konsumsi, 
  2. Besarnya penghasilan, khususnya yang tersedia untuk dibelanjakan, dan 
  3. Tingkat harga barang-barang.
Foto: Pabrik Toyota salah satu produsen mobil nasional, www.merdeka.com

2. Produksi

Produksi adalah kegiatan menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang/jasa. Pelaku kegiatan produksi disebut produsen. Contohnya ialah: ikan diolah menjadi makanan siap saji dalam kemasan, gandum diolah menjadi roti, benang dioleh menjadi kain/pakaian.

Tujuan kegiatan produksi adalah:
  1. Menghasilkan barang atau jasa. Sangat jelas jika tujuan kegiatan produksi adalah menghasilkan barang atau jasa dengan menciptakan barang/jasa baru melalui proses produksi oleh produsen.
  2. Meningkatkan nilai guna barang atau jasa. Sebuah perusahaan/industri memproduksi suatu barang bertujuan untuk meningkatkan nilai guna barang itu sendiri, di mana sebelumnya barang tersebut belum/kurang berguna tetapi sesudah melalui proses produksi nilai guna dari barang tersebut menjadi lebih tinggi.
  3. Meningkatkan kemakmuran masyarakat. Tujuan dari proses produksi diharapkan dapat menghasilkan produk yang nantinya dapat mendatangkan keuntungan (profit oriented) yang nantinya kemakmuran masyarakat akan meningkat karena masyarakat akan memperoleh keuntungan dengan memproduksi suatu barag/jasa.
  4. Meningkatkan keuntungan. Dengan memproduksi barang dan jasa diharapkan dapat meningkatkan keuntungan industri/perusahaan tersebut.
  5. Memperluas lapangan usaha. Apabila suatu perusahaan sudah memiliki skala produksi yang besar dan diminati/laku pasar maka dapatlah dipastikan bahwa perusahaan tersebut akan semakin besar sehingga dapat memperluas lapangan usaha.
  6. Menjaga kesinambungan usaha perusahaan. Tujuan berikutnya adalah untuk menjaga kesinambungan usaha perusahaan sehingga perusahaan tersebut dapat terus berjalan baik dalam memperoleh faktor-faktor produksi, memproduksi barang dan jasa serta menjualnya ke pasar untuk mendapatkan keuntungan.

3. Distribusi

Distribusi merupakan kegiatan menyalurkan barang/jasa dari tangan produsen ke tangan konsumen. 
Terdapat 3 jenis saluran distribusi:
  1. Distribusi langsung, yaitu saluran barang/jasa dari produsen ke konsumen. (Produsen ---> Konsumen). Contoh: petani sayur menjual dagangannya di pasar.
  2. Distribusi semi langsung, yaitu saluran barang/jasa dari produsen ke perantara kemudian ke konsumen. (Produsen ---> Perantara ---> Konsumen). Contoh: Penerbit buku menjual buku melalui sales, sales menjual buku kepada konsumen.
  3. Distribusi tidak langsung, yaitu saluran distribusi dari produsen ke pedagang besar, pedagang kecil, pedagang eceran kemudian kepada konsumen. (Produsen ---> Distributor Besar ---> Pedagang Sedang ---> Pedagang Eceran ---> Konsumen). Contoh: Produsen sabun, menjual kepada distributor, distributor menjual kepada supermarket, supermarket menjual kepada konsumen.
Tujuan distribusi adalah:
  1. Pengangkutan (Transportasi). Pada umumnya tempat kegiatan produksi berbeda dengan tempat tinggal konsumen, perbedaan tempat ini harus diatasi dengan kegiatan pengangkutan. Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk dan semakin majunya teknologi, kebutuhan manusia semakin banyak. Hal ini mengakibatkan barang yang disalurkan semakin luas, sehingga membutuhkan alat transportasi (pengangkutan).
  2. Penjualan (Selling). Di dalam pemasaran barang, selalu ada kegiatan menjual yang dilakukan oleh produsen. Pengalihan hak dari tangan produsen kepada konsumen dapat dilakukan dengan penjualan. Dengan adanya kegiatan ini maka konsumen dapat menggunakan barang tersebut.
  3. Pembelian (Buying). Setiap ada penjualan berarti ada pula kegiatan pembelian. Jika penjualan barang dilakukan oleh produsen, maka pembelian dilakukan oleh orang yang membutuhkan barang tersebut.
  4. Penyimpanan (Stooring). Sebelum barang-barang disalurkan pada konsumen biasanya disimpan terlebih dahulu. Dalam menjamin kesinambungan, keselamatan dan keutuhan barangbarang, perlu adanya penyimpanan (pergudangan). Contoh, kalian bisa lihat mengapa orang tua kita ada yang membuat lumbung padi? 
  5. Pembakuan Standar Kualitas Barang. Dalam setiap transaksi jual-beli, banyak penjual maupun pembeli selalu menghendaki adanya ketentuan mutu, jenis dan ukuran barang yang akan diperjualbelikan. Oleh karena itu perlu adanya pembakuan standar baik jenis, ukuran, maupun kualitas barang yang akan diperjualbelikan tersebut. Pembakuan (standardisasi) barang ini dimaksudkan agar barang yang akan dipasarkan atau disalurkan sesuai dengan harapan. 
  6. Penanggung Risiko. Barang yang didistribusikan bisa jatuh dan pecah, maka rusaklah barang yang akan didistribusikan tersebut. Hal ini mungkin saja terjadi pada kegiatan distribusi, maka seorang distributor tentunya akan menanggung risiko. Pada jaman sekarang untuk menanggung risiko yang muncul bisa dilakukan kerjasama dengan lembaga/perusahaan asuransi.
Foto: Alfamart salah satu pedagang eceran modern, www.alfamart.co.id


Saluran distribusi:
Saluran distribusi atau perantara distribusi adalah orang atau lembaga yang kegiatannya menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan. Saluran distribusi dapat kita bedakan menjadi dua golongan lembaga distribusi, yaitu pedagang dan perantara khusus.

1. Pedagang 
Pengertian pedagang adalah seseorang atau lembaga yang membeli dan menjual barang kembali tanpa mengubah bentuk dan tanggung jawab sendiri dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan. 
Pedagang dibedakan menjadi: 
  • Pedagang Besar (Grosir atau Wholesaler) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali kepada pedagang yang lain. Pedagang besar selalu membeli dan menjual barang dalam partai besar.
  • Pedagang Eceran (Retailer) adalah pedagang yang membeli barang dan menjualnya kembali langsung kepada konsumen. Untuk membeli biasa partai besar, tetapi menjualnya biasanya dalam partai kecil atau persatuan. 
2. Perantara Khusus 
Sama halnya dengan pedagang, kegiatan perantara khusus juga menyalurkan barang dari produsen sampai ke tangan konsumen. Bedanya perantara khusus tidak bertanggung jawab penuh atas barang yang tidak laku terjual. Perantara khusus meliputi: 
  • Agen (Dealer) adalah perantara pemasaran atas nama perusahaan. Menjualkan barang hasil produksi perusahaan tersebut di suatu daerah tertentu. Balas jasa yang diterima berupa pengurangan harga dan komisi. 
  • Broker (Makelar) adalah perantara pemasaran yang kegiatannya mempertemukan penjual dan pembeli untuk melaksanakan kontrak atau transaksi jual beli. Balas jasa yang diterima disebut kurtasi atau provisi. 
  • Komisioner adalah perantara pembelian dan penjualan atas nama dirinya sendiri dan bertanggungjawab atas dirinya sendiri. Balas jasa yang diterima disebut komisi. 
  • Eksportir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang ke luar negeri. 
  • Importir adalah pedagang yang melakukan aktivitasnya dengan menyalurkan barang dari luar negeri ke dalam negeri.

Faktor-faktor yang memengaruhi kegiatan distribusi adalah:
1) Faktor Pasar 
Dalam lingkup faktor ini, saluran distribusi dipengaruhi oleh pola pembelian konsumen, yaitu jumlah konsumen, letak geografis konsumen, jumlah pesanan dan kebiasaan dalam pembelian. 

2) Faktor Barang 
Pertimbangan dari segi barang bersangkut-paut dengan nilai unit, besar dan berat barang, mudah rusaknya barang, standar barang dan pengemasan. 

3) Faktor Perusahaan 
Pertimbangan yang diperlukan di sini adalah sumber dana, pengalaman dan kemampuan manajemen serta pengawasan dan pelayanan yang diberikan. 

4) Faktor Kebiasaan dalam Pembelian 
Pertimbangan yang diperlukan dalam kebiasaan pembelian adalah kegunaan perantara, sikap perantara terhadap kebijaksanaan produsen, volume penjualan dan ongkos penyaluran barang.

Sumber:  Buku Ekonomi Kelas X - BSE

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Perilaku Konsumen dan Produsen - SMA Kelas X"

Post a Comment